About - Mas Dillah

Assalamu alaikum

Semoga keselamatan dan barokah atas kamu sekalian yang membaca tulisan 'nyleneh', engga penting, dan absurd dalam blog yang masih bertaraf internasional ini #hayah. Blog ini merupakan blog personal yang berisikan suka-suka penulis, terkadang ingin menulis, terkadang hanya ingin memposting gambar, dan terkadang hanya menulis untuk dijadikan draft blog.

Bernama lengkapkan Ubaidillah (yang masih tanpa gelar apapun, apalagi gelar Lc), yang mana merupakan anak manusia yang terlahir pada hari Jumat 03 Juli 1992 bertempat di klinik bersalin bidan lokal di kawasan pinggiran Kota Surakarta. Setidaknya itu yang tertuang di akta nikah kelahiran saya.

Sempat nyaris mengalami sakaratul maut beberapa kali di masa belia, teramat sangat muda untuk merasakan yang namanya kesadaran berada didunia lain. Ketika balita, saya sempat kerasukan obat gegara si dokter terlalu kesengsem sama si embak suster satu itu. Alhasil, yang harusnya obat lunak, justru dikasih obat keras layaknya hati kamu yang keras itu #eaaaa...

Sempat mengecap bangku Taman Kanak Kanak yang nyaris tanpa menyisakan kenangan sama sekali. Teman semasa TK RA SAKTI Manang pun tiada yang aku kenal, baik nama maupun wajah. Sungguh! Saya merasa berada di TK hanya untuk beberapa hari saja.

Ketika berada di SD Ta' Mirul Islam Surakarta yang mana semasa saya merupakan sekolah swasta Islam terbaik di masa itu, saya terbilang murid yang polos, lugu, jenaka dan baik hati. Tak pernah sekalipun membangkan terhadap guru, apalagi membikin ricuh teman sekelas. Akan tetapi, di penghujung akhir SD justru merasa bosan dengan sekolah. Im gonna being a shit. Sekolah seolah bukan passion saya selama ini. Jemu, jemu dan jemu nyaris bertingkat tingkat kebosanan saya selama ini.

Bahkan ketika harus mengikuti arus teman-teman yang melanjutkan bersekolah di SMP Negeri 1 Surakarta, esempe paling kece badai di Kota Surakarta. Sementara saya? Jarak pulang pergi senantiasa melewati perbatasan Kota Surakarta.

Parahnya lagi terpaksa bersekolah di SMA MTA Surakarta gegara terlalu dini untuk mendaftar ulang diri. Padahal penerimaan murid SMA lain masih belum dibuka, padahal toh secara nilai juga enggak buruk buruk rupa amat.

Semasa di SMA merupakan puncak kebosanan saya bersekolah, akan tetapi berhubung kondisi SMA yang kondusif, alhasil, saya ibarat murid mumi. Berangkat sekolah, duduk dikelas. Pulang makan dan tidur. Nyaris tanpa fluktuasi sama sekali, bahkan tak sempat jatuh cinta kepada teman sekelas. Gimana mau jatuh hati, orang teman sekelas cowok semua. Ke kelas lain? Juga ketemu murid cowok, nasib nasib.

Persinggahan selanjutnya di Universitas Sebelas Maret Surakarta yang konon kabarnya merupakan sekolah negeri termurah dan masih dalam kategori berkualitas. Setidaknya peringkat 10 besar perguruan tinggi di Indonesia. #Alhamdulillah. Nyasar dan kesasar di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian yang sampai semester 12 pun masih belum ada rasa untuk segera di wisuda. #Jianc*k

Punya hobi nyeleneh bin unik, mengamati orang serta ingin tahu reaksi orang itu. Sempat membikin gaduh dan emosi teman teman karena memang kegaduhan adalah sumber konflik yang seharusnya sengaja diciptakan demi terciptanya kekritisan manusia.

Entah berapa banyak korban yang telah berjatuhan, ketika air mata dan muka merah meledak ledak akibat pancingan sebagai eksperimen sosial semata. Sekedar hanya ingin memahami psikologis manusia yang ternyata "Setiap manusia itu unik, perlakukanlah sebaik mungkin, belajarlah dari tiap manusia yang kau temui"

Sangat menyukai musik hip hop, instrumental dan jazz yang clazzy serta senang terhadap foto foto ciamik berlatar belakang alam dan senyuman manismu #eaaa... Saat ini mendukung band lokal untuk Go Nasional, sebuah band hip hop berlabelkan NDX AKA Familia.

Setiap minggu menyempatkan diri untuk mengaji ilmu agama di beberapa tempat dan media seperti kajian rutin di yayasan, kajian Oemar Mita dan Khalid B di situs Youtube, serta kajian kewirausahaan melalui grup grup facebook, telegram dan whatsapp. Selain itu juga senantiasa bersekolah di Udemy dan EDX sebagai manifestasi dari act globally.

Menyukai bahasa, akan tetapi tak pernah sekalipun bercita cita menjadi penyair ternama seperti Chairil Anwar ataupun Pujangga Jiancok Sujiwo Tejo. Tak ingin menuliskan ribuan kata demi terciptanya novel sebagaimana novelis kesukaan saya, Tere Liye dan Afifah Afra. Hanya sekedar penikmat bahasa dan pengagum tulisan 'kamu' yang aku yakin bakalan mendunia.

Ubaidillah
Solo - dan masih Sendiri.

About